Minggu, 27 September 2009

Terlahir Kembali

Terlahir Kembali

Puasa..
Sebuah perjalanan spiritual dari Allah..
Yang ingin menyadarkan kita, bahwa ada bagian lain selain tubuh fisik kita ini
Yaitu Ruh..

Ada ruh, yang mampu kita rasakan saat-saat kita berpuasa..
Saat dimana fisik ini tidak diberi makan, dibuat tidak dominan atas nafsu..

Maka Ruh yang dominan..
Jika ruh yang dominan maka tidak ada hawa nafsu..

Tapi jika fisik yang tidak diberi makan tadi tidak menyadari adanya Ruh..
Maka hawa nafsu itu tetap besar hanya saja belum digunakan alias disimpan..
Sehingga yang terjadi saat ada waktu membatalkan, maka hawa nafsu yang tersimpan tadi akan keluar dengan kekuatan yang cukup besar..
Karena ditahan hampir lebih dari setengah hari..

Ya inilah..
Gambaran dari sebagian besar umat muslim yang menjalankan puasa..

Sekali lagi jangan sekali-kali kita terjebak bahwa ibadah itu ritual..
Nanti pasti lelah..
Sebab hanya melibatkan fisik tapi bukan keseluruhannya..
Jiwa dan ruhnya tidak dilibatkan..

Fisik itu hanya sebatas gerakan..
Yang itu terjadi karena buah dari jiwa yang ruhnya kembali ke Allah..

Sehingga fisik ini digerakan oleh jiwa yang bersih..
Yang sadar akan tujuannya..

Bukan lagi jiwa yang ruhnya tidak tahu arahnya..
Fisik ini hanya berlaku atas kebersihan jiwa itu sendiri..

Masa iya sih, ibadah itu hanya sebuah ritual saja..
Yang seolah hanya sebatas gerakan atau perilaku monoton yang harus dijalankan..
Tanpa kita dapat mengetahui atau merasakan apa, kenapa dan buat apa itu dijalankan..

Bukankah, Ibadah merupakan sebuah perjalanan spiritual yang harus dijalankan dalam kehidupan itu sendiri ..
Tujuannya untuk kebaikan kita..
Tidak lagi sekedar beritual, tapi terasa manfaatnya..
Sebab apapun yang kita perbuat jika niatnya adalah ibadah..
Maka itu yang akan menemukan jalan kebenaran..

Setelah berpuasa..
Ada hari kemenangan..
Hari dimana kita seperti dilahirkan kembali..
Kembali seperti fitrahnya manusia..
Menjadi manusia islami seutuhnya..

Ini sebuah pembelajaran yang luar biasa..
Sebuah konsep dari sang Maha Pencipta..
Yang selalu ingin memberikan kebaikan pelajaran kepada kita..

Apa yang bisa kita pelajari dari hari kemenangan ini?

Begini,
Pernahkah kita berfikir bahwa segala sesuatu dari yang kita perbuat selama ini adalah upaya dari Allah untuk menjadikan diri kita ini selalu menjadi diri yang baru..

Kita diciptakan untuk menjadi Khalifah..
Wakilnya Allah dibumi ini..

Sehingga apapun yang diwakilkan Allah kepada kita..
Kita sedang mencari tingkat kedudukan yang baru..

Maksudnya adalah…
Misalnya kita sedang bekerja dan mengalami masalah dalam pekerjaan kita sebenarnya kita sedang menuju sesuatu yang baru.
Setelah kita berhasil menyelesaikan masalah tersebut kita sudah bukan lagi diri yang lalu..
Tapi diri yang baru dan lebih baik..

Dan hebatnya lagi Allah menginginkan kita setiap saat menjadi baru
Bukan lagi diri kita yang sebelumnya..

Oleh karena itu,
Setiap detiknya..
Semua perbuatan kita adalah perjalanan kita menjadi manusia yang baru..
Itu sebenarnya kita sedang menjadi diri yang berbeda dari sebelumnya..

Yang bukan saja dipahami bahwa kita kembali menjadi suci..
Yang seolah menjebak bahwa bisa dikotori lagi..

Tapi lebih kepada pemahaman bahwa kita ini manusia baru yang mengetahui kefitrahannya secara utuh..
Sehingga selalu dijaga kefitrahan ini oleh Allah..

Selamat hari raya idul fitri 1430 H…

Jumat, 18 September 2009

DEMI SIAPA ??

demi siapa..

Kita hidup, demi siapa?
Dan kita bekerja, demi siapa?

Sebuah pertanyaan dari jiwa...

Begini..
Salah satu anugerah terbesar yang kita miliki adalah kesadaran diri..
Hanya ingin menyadari apa itu kesadaran diri ini...

Dan itu letaknya dihati..
Hati inilah yang menggerakan tubuh untuk berperilaku..

Hati ini harus yang bersih, hati ini harus yang suci...
Tapi siapa yang membersihkan dan mensucikan?
Allah..

Lalu bagaimana kita mencapai ini?
Siapa yang bisa membuka kesadaran ini?

Apa yang harus kita lakukan..

Saya sedikit bicara tentang pengalaman spiritual ini..

Sebenarnya di dalam diri kita ini ada yang Maha Dekat..
Dan apabila kita sadari, maka kedekatan itu semakin terasa dan nyata..

Maka yang kita lakukan hanya dengan kesungguhan untuk mendekat kepada yang Maha Dekat..

Kemudian diri ini hanya bersiap-siap saja..
Siap-siap dibuka kesadarannya oleh Allah..
Siap-siap merasakan kedekatan-Nya..

Minta pada yang Maha Dekat..
Minta dengan sungguh-sungguh..
Panggil nama-Nya...sampaikan..
Sampaikan kesungguhan ini..dengan jiwa dan ruh yang kembali pada Allah..

Agar kita sadar dengan kesadaran, bahwa demi siapa akhirnya kita hidup...
untuk apa kita hidup?sadari ini..

insyaAllah dalam perjalanan bisnis..
kita tidak akan mengalami rasa lelah..
sebab kita tahu tujuan hakiki dari bisnis ini..

Jumat, 11 September 2009

SEBUAH ILHAM

ILHAM


Inspirasi dari sebuah ilham...
mmm...

Banyak orang bilang ilham itu adalah hidayah...

Tadi sore kebetulan barusan liat ustadz abu sangkan di metro tv...
Beliau sedikit bicara tentang ilham..

Saya hanya ingin memberikan penjelasan dari olah pikiran yang saya tangkap..

Saya baru menyadari..
Ternyata ilham tidak hanya berupa ilham kebaikan tapi bisa jadi ilham kejahatan...
Lho kok ilham kejahatan??
Bagaimana ini..

Betul Lho..
Kejahatan itu terjadi karena terilhami..

Begini penjelasannya..
Orang itu ternyata berbuat jahat karena terilhami atau mendapat hidayah rasa jahat..
Rasa itu datang begitu kuat memasuki jiwanya..

Sampai susah menolak rasa itu..
Dan rasa itu membuat dia melakukan tindakan kejahatan yang anehnya rasa itu nikmat...

Perbuatan jahat itu rasanya nikmat...
Karena rasa jahatnya terilhami..

Seolah – olah tidak berdosa..

Huh..
Menikmati kejahatan ??
Kok bisa..

Rasa nikmat itu hadir karena datangnya dari Allah...
Dan itu disebabkan karena pilihan kita..

Lha terus bagaimana kita menyikapi??...

Makanya kita dianjurkan berdoa, sehingga bukan lagi sekedar pilihan kita sebatas manusia...
Yang tidak mengerti bahwa itu pilihan ilham yang baik atau bukan...

Sehingga apabila pilihan tidak disertai doa kepada Allah maka belum tentu pilihan itu di ridhoi Allah..

berdoa itu selalu bersifat positif...

Dan berdoa membuat kita bergantung hanya pada Allah..
Bukan pada yang lain...

Inilah yang akhirnya menjadikan ilham yang didapat adalah ilham kebaikan..
Dan insyaAllah ini pilihan kita..

Semoga menginspirasi...

Selasa, 08 September 2009

MENJEMPUT SURGA DENGAN BEKERJA

MENJEMPUT SURGA DENGAN BEKERJA


Pada suatu ketika, Sa’ad bin Musa Al-Anshari menuturkan sebuah kisah...
Bahwa pada waktu Rasulullah saw baru kembali dari Perang Tabuk...

Beliau melihat tangan Sa’ad yang melepuh...
Kulit tangannya gosong kehitam-hitaman karena diterpa sengatan matahari...

“ Kenapa tanganmu “? Tanya rasulullah
“ Karena aku mengolah tanah dengan cangkul ini untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku “, jawab Sa’ad


Rasulullah lalu mengambil tangan sa’ad dan menciumya seraya berkata
“ Inilah tangan yang tidak pernah disentuh api neraka “...

Dalam riwayat lain setelah mencium tangan pekerja beliau bersabda “ Hadzihi yaddun yuhibuhallahu wa Rasuuluhu “, inilah tangan yang dicintai Allah dan Rasul-Nya”. (HR. At-Thabari)


Saat membaca hadist ini sungguh ada makna yang sangat besar tentang arti bekerja..
Saya tidak dapat berfikir,
Bagaimana mungkin Rasulullah yang mulia itu mau mencium tangan Sa’ad??

Adakah hubungan yang istimewa antara bekerja dengan agama?

Ternyata saya sama sekali tidak bisa menganggap enteng perilaku Rasulullah ini..
Ada kaitan yang besar antara bekerja dengan kebahagian akhirat atau surga..

Rasulullah sangat menghormati orang yang mau bekerja keras...
Dan agama islam memandang persoalan ini secara luar biasa..

Seharusnya ini bisa merubah paradigma seorang muslim dalam memandang persoalan duniawi dan ukhrawi...

Sampai detik ini, masih banyak sahabat muslimin yang terjebak pada paradigma pemikiran dikotomis..
Pemilahan yang tajam antara urusan dunia dengan akhirat...

Coba amati, peradaban kaum muslimin secara umum jauh ketinggalan dengan mereka orang kaum non muslim hampir dari segala aspek kehidupan..

Atas ketinggalan itu, banyak orang yang resah..
Kenapa agama tidak bisa menjadi solusi bagi kehidupan dunia..

Bahkan tragisnya lagi...
Ada beberapa kelompok orang berpendapat bahwa yang terjadi sekarang memang sudah berjalan semestinya tanpa bisa dirubah lagi alias takdir..
Seolah-olah dunia memang tidak diperuntukan untuk kita kaum muslim..
Tapi diperuntukan untuk kaum kafir..mmmh??

Mereka beranggapan bahwa bagi mereka yang menguasai dunia, maka jangan harap akan memperoleh akhirat dan sebaliknya bagi mereka yang menginginkan akhirat maka lupakanlah dunia..

Dan paradigma seperti ini mendominasi pemikiran kaum muslimin...
Maka kita akhirnya lemah (baca tulisan : mengapa kita lemah di blog sebelumnya)

Malah ada yang bangga dengan kelemahannya..
Seolah-olah membantin dalam hati..
Sabar,sabar,sabar...semua ini sementara..
Tunggu kelak pada saatnya nanti..
Akan tiba waktunya dimana kita akan berbangga dengan kebahagiaan yang diberikan Allah di surga nanti...

Bahkan ada yang ekstrim..
Miskin, miskin dan miskinlah engkau..
Maka akan sedikit sekali yang akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah nantinya..

Kalimat-kalimat ini yang sering mereka berikan kepada anak-anak dan sahabat mereka...

Mengulas hadist diatas tadi..
Saya yakin ada yang salah atas pandangan islam terhadap persoalan dunia...

Kenapa Rasulullah sangat memuliakan orang yang bekerja?
Kenapa orang yang bekerja ditempatkan dalam posisi penting?

Ya sesungguhnya islam mengajarkan bahwa kita tidak hanya bahagia diakhirat tapi juga bahagia di dunia..

Ada hadist juga yang berbunyi :
“ bekerjalah engkau untuk duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya
dan bekerjalah engkau untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati selamanya “


Dari hadis diatas jelas sekali Rasulullah tidak menginginkan kita melupakan dunia..
Dunia dan akhirat adalah salah satu rangkaian yang saling melengkapi..

Untuk mencapai hasil yang istimewa diakhirat kelak..
Maka kita harus berlaku dan beramal sholeh yaitu berlaku baik untuk urusan duniawi..

Dunia dan akhirat seperti hubungan sebab-akibat..
Kalau akhiratnya baik maka dunianya pasti baik...

Bukankah doa sapu jagad berarti begini..
“ Ya Allah, berikanlah kami kehidupan dunia yang baik dan kehidupan akhirat yang baik dan cegahlah kami dari api neraka ”


Dunia adalah pemandangan yang indah untuk akhirat nanti..
Bagaimana mungkin kita bisa ibadah dengan baik apabila kita tidak punya harta..
Bagaimana bisa sholat dengan khusuk jika kita tidak memiliki pakaian yang bersih..
Bukankah pakaian yang bersih harus dibeli dengan harta...

Ibadah ini yang maksimal supaya kehidupan didunia juga maksimal..
Ingat, hanya orang kaya yang bisa naik haji..
Yang bisa menunaikan zakat...
Yang bisa membangun tempat peribadatan..
Yang sanggup mendirikan dan membiayai berlangsungnya pendidikan..

Ada Firman Allah :

“ Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan banyak-banyak mengingat Allah supaya kamu beruntung “
(QS. Al Jumu’ah (62) : 10)


Menjemput surga dengan bekerja
Masihkah anda malas bekerja??

Sabtu, 05 September 2009

TERNYATA SUDAH KEPEPET...

TERNYATA SUDAH KEPEPET...

Beberapa bulan yang lalu...
Di sebuah gedung perguruan tinggi islam yang cukup populer..
Universitas Muhammadiyah Surakarta..
Ada seminar motivasi...
Bertemakan “ THE POWER OF KEPEPET “..

Diseminar tersebut pembicaranya pak jaya setiabudi..
Dalam acara itu diterangkan bagaimana manusia bisa berbuat diluar kesadarannya..
Apabila sedang kepepet..

Ternyata beliau menjelaskan, bahwa manusia mempunyai kekuatan didalam dirinya..
Yang selama ini sering tidak terpakai alias terpendam..
Dan itu akan keluar menjadi kekuatan yang luar biasa setelah orang itu kepepet..

Singkat teorinya begini...
Manusia memiliki hormon adrenalin..
Dan apabila itu terstimulasi maka tubuh ini akan bergerak atau merespon..
Yang akhirnya mengeluarkan kekuatan diluar kemampuan batas manusia itu sendiri..

Contoh dalam seminar tersebut..
Ada orang yang sedang di kejar harimau..
Maka tanpa sadar tubuhnya berlari dengan kecepatan yang luar biasa melebihi kecepatan harimau..
Dan juga orang tersebut bisa memanjat pohon sampai dengan puncak dengan gesitnya
Seperti seekor kera...
Bahkan melebihi kemampuan kera itu sendiri..

Juga dicontohkan dalam sebuah video singkat ketika seorang nenek berumur 75 th..
Ketika itu apartemennya terbakar dan nenek itu terjebak di sebuah kamar..
Seketika dengan kondisi tersebut nenek itu berlari sekencang-kencangnya melompat
Keluar dari jendela kamar tersebut..dan berhasil mencapai balkon gedung disebelah apartemennya..
Yang berjarak kurang lebih 5 meter..dan nenek itu selamat..
Padahal apabila dalam kondisi normal..
Jangankan meloncat?berjalan pun nenek itu sudah menggunakan tongkat..

Ini gambaran betapa ada kekuatan tersembunyi yang dimiliki manusia
Apabila dalam kondisi sedang kepepet..

Dan di dalam seminar tersebut sang motivator mengajak para hadirin..
Untuk memepetkan kondisi kehidupannya secara sengaja...
Agar bisa menggunakan kekuatan diluar kemampuan kita sendiri..
Bahasa kerennya out of the box...

Saya hanya ingin kita mengetahui...
Dan berusaha melihat ini dengan kesadaran ilaiyah..
Bahwa kalau kita membuka kesadaran diri ini...
Sebenarnya tanpa kita harus sengaja pun, kita sudah dalam kondisi kepepet...
Betul itu..dan kepepet ini bukan lagi buatan manusia..
Tapi datangnya dari Allah...

Begini...
Bukankah Hidup kita di dunia ini hanya sementara...
Entah esok, nanti atau bahkan detik ini...
Ruh kita bisa dicabut oleh Allah..
Itulah Kematian...

Setiap saat, setiap detik sebenarnya kita sedang menghadapi waktu kematian..

Kematian...
Ini adalah akhir hidup kita..

Dan kalau kita menyadari ini...
Maka kapan lagi kita bisa ibadah?
Kapan lagi kita mau sholat yang khusyuk?
Kapan lagi kita mau kerja keras?
Kapan lagi kita mau berbagi kesesama saudara?
Kapan lagi??

Apabila kematian sudah menjemput kita..
Maka sudah tidak ada lagi ibadah..

Stop/selesai ibadah kita saat itu juga..
Berhenti sudah sholat kita..
Tidak lagi kita bisa bekerja..
Apalagi mau sedekah...
Sudah tidak ada kesempatan lagi..

Maka, sebelum kematian ini..
Yang kapan aja bisa datang..
Dan tidak bisa kita hindari..

Gunakanlah kesempatan itu untuk sebaik-baiknya ibadah..
Sebaik-baiknya sholat...
Sebaik-baiknya bekerja dan berbagi...
Sekarang juga..

Perbaiki sholat kita sekarang juga..
Jadikan diri ini kaya dan bermanfaat sekarang juga..
Jangan ditunda – tunda lagi
Cepat-cepatlah menjadi wali Allah..
Atau kesempatan itu tidak akan ada lagi..

Maha suci Allah dengan segala ridhonya..
Memberikan kesempatan kita mengeluarkan sebaik-baiknya kemampuan kita..
Agar selalu melakukan sebaik-baiknya ibadah..Subhanallah

Senin, 31 Agustus 2009

MENGAPA KITA LEMAH?



MENGAPA KITA LEMAH?

Lemah...
Ini sifat atau hanya prasangka??
Apa betul Allah ingin kita lemah??masa iya sih...
Engga betul itu..

BUKANKAH ALLAH MAHA KUASA, MAKA JANGAN LEMAH

Sebenarnya..
Kalau kita suudzon alias berprasangka buruk...
Seakan akan ini membuat kita tidak percaya akan kekuasaan Allah…
Inilah yang menyebabkan kita tidak bisa melakukan apa-apa..
Lemah, lemah dan lemah!!
Kenapa? Karena dengan berprasangka buruk..
Maka berkurang iman kita kepada Allah dan tidak percaya akan pertolongan Allah..
Bukankah sesuatu itu terjadi karena izin Allah??

Begini contohnya...
Kalau kita punya utang dan gaji kita kecil dan kita merasa kita tidak mampu membayar utang tersebut seakan-akan kita tidak percaya akan kekuasaan Allah yang melebihi utang kita..
Banyak yang tidak percaya bahwa kita bisa berhasil...
Tidaklah sedikit yang percaya bahwa nasib buruk akan selalu menimpa...
Atau, tidak mau meyakini bahwa pertolongan Allah itu bakal datang…
Sebagiannya hanya mau percaya bahwa hidupnya ya gitu-gitu aja…
Ga akan ada perubahan..

Sebenarnya kelemahan kita ini berarti juga melemahnya iman kita pada Allah..
Apa siy penyebab iman ini lemah?
Karena kita ini biasa melihat sesuatu dengan materi sebagai jawaban..
Ukurannya adalah materi..
Sifatnya serba keduniaan..
Seolah-olah semua itu adalah jawaban..

Maka akibat dari prasangka buruk membuat kita mengukur dengan kemampuan kita sendiri, menggunakan kemampuan manusia itu sendiri tanpa melibatkan ke Allah...

Lha terus Allahnya kemana??
Bukankah dia Jawaban atas semua jawaban yang hakiki...
Dia lebih dekat dari urat nadi kita, setiap saat kita dihadapkan pada kebesarannya..
Kita aja manusia yang menjauh...
Ini yang membuat kita lemah...

Coba di renungkan, Apa Allah pernah meninggalkan kita?
Kalau seandainya Allah sudah tidak peduli ama kita maka niscaya tidak ada lagi kehidupan...

Sekarang saya kasih contoh yang mungkin kita merasa bahwa bukan kita yang berbuat..
Coba amati jantung kita yang sedang berdetak ini, kita betul-betul tidak ada kuasa atas nya..lihat nafas yang berhembus semua diluar kendali kita...
Siapa yang mengatur ini semua?
Ini bukti kalau Allah sangat dekat dengan kita..

Dan kita yang harus mendekat kepada-Nya, agar mendapat ampunan dan ridhonya..

Sahabat..Jalan untuk mendekat pada Allah itu ada
Dan mudah...

Melalui pendekatan sholat..
Ibadah yang meliputi segala perbuatan kita..
Ibadah yang nanti paling pertama di tanya di alam akhir nanti..
Apabila sholatnya baik maka semuanya baik..

Kita ini kadangkala sholat tp hati gak diikutin karena sholatnya cuma sebatas gerakan, gak ada perasaan bahwa dirinya sedang berhadapan dgn siapa...
Buka ruang hati untuk selalu ingin mendekat kepadaNya...
Kemudian tunggu sampai benar-benar ada responNya...

Jangan sampai kita lalai..
jadi susah nanti beribadah
Karena yg dituju hanya dunia,
Hatinya digantungin ke kantor, bergantung hanya pada bisnis, bergantung pada orang...
Semua ini..Kita kejar sampai menyepelekan Ibadah..
Allahnya ditinggal tanpa sadar..

Padahal semua kehidupan ini Allah yg punya...
Rejeki Allah yang kasih, Kasih sayang datangnya juga dari Allah..
Allah yang memiliki kekuasaan semua itu..

Sahabat...
Marilah kita membangun kemampuan yang lebih besar daripada prasangka kita…
Janganlah menjadikan kehidupan ini hanya sebagai persaingan melawan biaya hidup saja..

Sabtu, 29 Agustus 2009

SELAMAT UNTUK TERBITNYA BULETIN LUBUK HATI

SELAMAT UNTUK TERBITNYA BULETIN LUBUK HATI

Tepatnya pada tanggal 21 Agustus 2009...
Akhirnya Buletin Lubuk Hati telah beredar sebanyak 1000 eksemplar...
Sebuah buletin yang berisi banyak tentang perjalanan laku spiritual beberapa orang

Satu hal yang positif, bahwa buletin ini terbit tanpa banyak rencana..

Yaa..terbit aja, meski masih ada beberapa kekurangan yang mesti dibenahi..
Tapi ini sudah cukup membuktikan bahwa tanpa rencana kita pun tetap bisa mewujudkan apapun yang kita mau...
Cukup hanya dengan laku..
Dan semoga buletin ini banyak memberi orang pencerahan..
Meski buletin ini hanya akan menjadi sekedar tulisan apabila pembaca tidak berlaku untuk mengerti isi sesungguhnya dari buletin ini..

Semoga sukses kepada Mas Agus dan Mas Erwan yang banyak memberi kontribusi atas terbitnya buletin ini..
Semoga laku ini termasuk laku spiritual hingga betul-betul tugas kita semua diambil alih oleh Allah SWT..
Amien..
Perbaiki sholat ya mas..